Rabu, 03 Februari 2016

Hoax, Sobat Netter Cerdas Senantiasa Klarifikasi



Kamu yakin itu berita asli, atau hoax?. Pertanyaan itu sudah populer di kalangan para netizen (pengguna internet) Indonesia. Kalimat tersebut muncul ketika seseorang meragukan suatu pemberitaan atau sebuah kabar yang ia peroleh. Kemajuan zaman dalam bidang tekhnologi dan informasi telah membawa dampak penyebaran berita yang begitu cepat dan masif. Baik atau benarnya itu soal belakangan. Yang penting bagaimana informasi itu cepat sampai kepada para pembaca. Hal ini memang menjadi suatu trik jitu bagi para pencari keuntungan di dunia maya dengan cara memanfaatkan “klik” para peselancar dunia maya.

Pengertian Hoax

Dalam wikipedia istilah kata “hoax” (baca benar: hōks) berasal dari kata hocus pocus dan asli kata tersebut berasal dari bahasa latin “hoc est corpus” yang berarti “ini adalah tubuh”. Kata-kata ini biasa digunakan oleh para penyihir untuk mengklaim sesuatu menjadi benar, padahal dusta. Kata hoax booming pertama kali digunakan oleh “netter” di Amerika. Istilah kata tersebut diadaptasi dari sebuah tayangan film berjudul The Hoax yang dirilis pada tahun 2007 [Tribbunews]. Sedangkan dalam kamus bahasa Inggris – bahasa Indonesia kata hoax memiliki arti olok-olok(an), cerita bohong atau memperdayakan. Kalau istilah jawanya “guyon” dan arti yang lebih ringan lagi gurauan atau candaan.

Maksud dan Tujuan Berita Hoax

Tujuan berita hoax ini dibuat adalah satu di antaranya yang sudah saya jelaskan di paragraf awal, yakni untuk meraup keuntungan para peselancar dunia maya. Karena berita dan informasi di alam maya ini lebih cepat tersebar dan umumnya manusia memiliki rasa keingintahuan yang tinggi. Di sisi lain pemberitaan sekarang sengaja dibuat dengan judul yang bombastis sehingga menjadi berita yang unik, paling menarik, bikin penasaran. Jika sobat netter yang cerdas tidak mudah begitu saja mempercayai apalagi menyebarkannya. Sebaliknya, jika sobat tidak ingin menjadi netter yang cerdas, bakal menjadi korban bulan-bulanan berita dan informasi hoax. Di samping itu, maksud dari hoax bisa juga sekadar bercanda “just joking”, iseng (kurang kerjaan) bahkan sengaja dibuat untuk menggiring opini publik. Sehingga tidak jarang metode hoax ini dijadikan alat propaganda bagi suatu golongan tertentu.

Bagaimana Mensikapinya

Sejauh hoax hanya digunakan untuk iseng atau candaan semata, terus yang diajak bercanda pun tahu atas penjelasan si pembuat hoax, maka itu masih tahap wajar. Namun jika hoax ini digunakan dengan sengaja untuk mencari simpatisan, fans ataupun mengejar rating atau klik agar meraup untung banyak, maka hal tersebut tidak dibenarkan. Berarti sudah menghalalkan segala cara. Termasuk melakukan sebuah kebohongan. Netizen yang cerdas tidak mudah percaya pada suatu kabar atau berita, apalagi sampai ikut menyebarkannya. Klarifikasi dengan menggunakan akal, pikiran dan hati sanubari adalah sikap yang pantas diteladani.

Semoga bermanfaat.
Sukabumi, 03/02/2016

0 komentar:

Posting Komentar