Rabu, 02 Maret 2016

Gempa berkekuatan 7,8 skala Richter guncang Sumatera Barat


Kawasan Sumatera Barat diguncang gempa berkekuatan 7,8 pada skala Richter pada Rabu (02/03) malam.

Gempa yang terjadi pada pukul 19.49 WIB itu berpusat di perairan sejauh 682 kilometer sebelah barat daya Kepulauan Mentawai, dengan kedalaman 10 kilometer.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa itu berpotensi menimbulkan tsunami yang bisa memapar Provinsi Sumatera Barat, Sumatera Utara, Aceh, Bengkulu, dan Lampung.

Potensi tsunami, menurut Wakil Kepala BMKG di Sumatera Barat, Yayat Suriyat, kepada stasiun TVRI, relatif kecil namun peringatan belum dicabut.

Dika Pitopang, seorang warga Payakumbuh, Sumbar, mengatakan gempa terasa sekitar satu hingga dua menit.

“Tadi saya sedang tidur, langsung terbangun, karena goyangannya terasa benar. Goyangannya ke kanan dan kiri, tidak seperti gempa besar 2009 lalu yang mengguncang kanan-kiri atas-bawah,” kata Dika.

Dia mengaku masyarakat langsung ke luar rumah ketika gempa terjadi. Namun, sejauh yang dilihat, tidak ada kerusakan besar.


BBC Indonesia berupaya menghubungi sejumlah narasumber di Kepulauan Mentawai, namun telepon seluler mereka dalam kondisi nonaktif.


Gempa bumi bukan pertama kali terjadi di perairan sekitar Kepulauan Mentawai.
Pada 2010, gempa bawah laut berkekuatan 7,7 pada skala Richter melanda kawasan tersebut.

Akibat gempa, gelombang pasang menerjang ratusan rumah di sedikitnya dua desa pesisir di Pulau Pagai dan Silabu.

Kedua pulau tersebut bagian dari gugusan Kepulauan Mentawai yang terpencil dan berpenduduk jarang. Sebanyak puluhan orang meninggal dunia saat itu.


Pada 26 Desember 2004 Aceh dan sekitarnya diguncang gempa dengan kekuatan 9,1 Richter.


Sumber : http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2016/03/160302_indonesia_gempa_mentawai

Sabtu, 27 Februari 2016

Bikin Heboh Socmed, Inilah Manusia Kalkulator Dari Makassar



Akhir-akhir ini, seorang pria asal Makassar menjadi perbincangan di berbagai media dan jejaring sosial. Tentu pria yang berusia 26 tahun dibicarakan karena kemampuan uniknya yakni bisa menghitung cepat bak kalkulator berjalan dan membaca tulisan atau kalimat dengan huruf terbalik. Wah, hebat bener ya? Kira-kira lulusan apa sih, kok bisa punya kemampuan yang sekeren itu.
Ya asal tahu aja deh, kalau kemampuan pria yang bernama Ruslan Yusuf alias Ulcok atau Ullang Commok asal Makassar tidak ia dapatkan dari bangku sekolah lho. Sebab, cowok bertubuh tambun ini tak pernah lulus sekolah dasar. Wah, yang bener nih, kok bisa begitu?
Sebabnya dalam video yang diambil oleh salah satu netizen, ia menceritakan kalau dirinya dikeluarkan dari sekolah dasar karena pernah mengolok atau mengatai gurunya dengan sebutan yang tak pantas dilontarkan tersebut. Namun, di luar sekolah justru kemampuan pria yang punya ciri fisik seperti remaja SMP ini malah berkembang.


Sebab selama tak sekolah, Ulcok malah punya banyak kesempatan untuk belajar dan mengembangkan skill atau teknik berhitungnya dengan trik khusus. Di mana, beberapa trik yang diduga ia kembangkan sendiri inilah yang bisa membantunya menyelesaikan berbagai hitungan baik tambah, kurang, kali dan bagi dengan cepat.
Tentu trik semacam itu juga bisa dan mungkin bisa saja dipelajari oleh siapa pun. Sebab, masih ingat juga kan dengan sosok bocah cewek dari India yang juga bisa menghitung cepat dengan menggerak-gerakkan jari-jari tangannya? Nah, meski tak sama teknik dan triknya. Namun, ini membuktikan kalau trik hitung cepat bak kalkulator berjalan ini bisa dipelajari. 
Hanya saja pasti membutuhkan proses dan waktu yang tidak singkat bukan, begitu pula dengan Ulcok. Lalu, apa kegiatan Ulcok sebelum mendadak terkenal begini. Ya, mirisnya sosok pria yang brilian ini keliling setiap hari menunjukkan bakatnya itu untuk mendapatkan sesuap nasi. Semoga saja deh, semakin Ulcok dikenal masyarakat akan semakin banyak orang yang memperhatikan masa depannya. Bagaimana menurutmu?

Sumber : http://plus.kapanlagi.com/bikin-heboh-socmed-inilah-manusia-kalkulator-dari-makassar-386b3d.html ( 27-Feb-16 20:00 )

Senin, 22 Februari 2016

Nilai-Nilai Luhur Budaya Dalam Pelestarian dan Keindahan Budidaya Pertanian Organik #3


NOSC tidak hanya sebagai tempat pelatihan pertanian organik, namun sangat layak dijadikan salah satu destinasi wisata, terutama bagi orang-orang yang merindukan suasana alam. Pemandangan hamparan hijau sawah yang menghiasai hampir seluruh wilayah objek wisata NOSC. Berbagai jenis pohon, tanaman buah dan sayuran yang tumbuh tersebar menambah keindahan tanaman padi yang kehijauan. Beberapa di antara padi tersebut ada yang sudah menguning. Apalagi ketika cuaca sedang cerah, tampak terlihat jelas pemandangan eksotis gunung yang menjulang tinggi dari kejauhan. Gunung tersebut adalah Gunung Gede Pangrango dan Gunung Salak. Kedua gunung itu membuat objek wisata alam NOSC menjadi semakin asri dan membumi.



Desain bangunan objek wisata ini dibuat sedemikian rupa agar tetap alami, namun teratur tata lingkungannya. Tidak hanya ada padi dalam petak-petak sawah, pohon-pohon rindang dan tanaman, tapi juga ada beberapa kolam-kolam ikan. Ternyata kolam tersebut digunakan sebagai tempat budidaya ikan lele Sangkuriang. Dibangun juga rumah sebanyak lima unit sebagai tempat menginap para peserta pelatihan. Ada juga ruang kelas pelatihan dilengkapi dengan ruangan laboratorium pertanian organik. Serta joglo dan pendopo untuk tempat makan dan ngobrol santai. Bagi yang muslim juga disediakan mushola.

Sebelum semua informasi yang dijelaskan di atas yang saya dapatkan dari Pak Jatika dan seorang Trainernya, setelah mobil saya parkir di NOSC, kedua putra saya tampak begitu senang dan gembira keluar dari mobil. Mereka langsung berlari menuju kolam buatan yang ada di sebelah pendopo yang terletak di bagian tengah dekat lahan parkir mobil. Istriku menemani mereka melihat-lihat ikan-ikan yang ada di dalamnya. Mereka makin senang ketika ada pemandu wisata memberikan pakan ikan. Dafa dan Azka begitu asyik memberikan pakan ikan ke dalam kolam. 




Sedangkan saya sendiri oleh Pak Rachman dikenalkan langsung dengan Pak H. Ahmad Jatika. Disambut dengan baik dan hangat. Kemudian kami diajak berbincang-bincang ke pendopo berupa bangunan gazebo yang dibangun tepat di halaman parkir dan menjadi sentral ngobrol santai. Sebab duduk-duduk di situ kita bisa melihat seluruh wilayah objek wisata ke berbagai sudut. Di tempat tersebutlah saya mendapatkan banyak informasi tentang NOSC.


Sementara istri dan kedua putra saya terus menjelajahi kebun, sawah dan bahkan ada peternakan sapi. Mereka benar-benar tidak kenal lelah, begitu larut ke dalam wisata alamnya. Mereka juga secara tidak langsung belajar cara bercocok tanam padi. Membuat kompos dari kotoran sapi. Istri saya pun demikian. Momen-momen penting yang dilalui kedua putra saya sebagian diabadikan oleh istri. 

Secara otomatis istri saya pun ikut belajar bagaimana menanam padi secara organik. Tanpa menggunakan bahan kimia yang sebagian petani di Indonesia menggunakan cara konvensional yang membutuhkan pupuk-pupuk dan pestisida berbahan kimia tersebut. 

Setelah banyak berbincang dan selesai, lalu saya sempat berfoto-foto dengan Pak Jatika dan bersama keluarga di depan nama Objek Wisata NOSC dan Kantor Pak Jatika. Saya juga sempat masuk di dalam kantor Pak Jatika. Di situ banyak sekali penghargaan yang ia dapatkan atas prestasi mengembangkan budidaya pertanian organik. 





Barulah saya diperkenalkan oleh Pak Jatika, seorang pemandu sekaligus trainer NOSC bernama Titin. Saya dan keluarga diajak berkililing ke objek wisatanya. Kita diajarkan bagaimana membuat pupuk cair dan pupuk kompos di laboratorium. Saya dan istri sangat antusias dan kagum melihat bagaimana pupuk cair yang dijelaskan dan diajarkan oleh Titin itu dibuat. Ternyata memang semuanya serba organik dan menggunakan potensi alam. Seperti daun, buah dan sayuran yang tertanam di NOSC, itu semua bisa digunakan untuk bahan pembuatan pupuk cair. Sedangkan pupuk padat atau kompos, selain dibuat dari bahan kotoran hewan, juga bisa menggunakan ketiga bahan tadi sebagai bahan baku pembuatannya.

Saya dan istri asyik belajar cara budidaya tani organik bersama Titin, sementara anak-anak saya asyik bermain kulit padi yang sengaja berserakan padat di ruang laboratoirum. Setelah belajar di laboratoriumnya, kemudian Titin mengajak kami ke lahan petak sawah yang kosong. Di situ saya diajarkan bagaimana cara menanam padi yang benar. Saya langsung diajak praktek menanam padi organik bersama Titin. Dafa yang begitu antusias dalam wisata alam ini, juga ingin menanam padi bersama. 


Saya sangat senang sekaligus bangga atas wisata alam padi organik di NOSC ini. Secara tidak langsung kearifan lokal dalam wisata alam padi organik di NOSC begitu tampak dan terjaga. Bagaimana tidak, dengan menanam padi dengan cara organik sistem SRI ini, berarti kita menjaga kesuburan tanah dan tidak merusak ekosistem yang ada. Cara pengendalian hama yang arif, yaitu dengan cara mengusirnya. Bukan malah membunuhnya dengan bahan pupuk dan pestisida kimia yang sehingga merusak keseimbangan alam. Hasilnya pun boleh dibilang lebih banyak padi organik ketimbang sistem tanam konvensional. Dengan sistem tanam satu benih, dapat tumbuh 40 sampai 90 batang. Tentu saja pada saat panen mengahsilkan lebih banyak padi. 

Di sisi lain, saya dan keluarga yang selama ini tidak pernah wisata alam padi organik bisa tahu bagaimana wisata alam ini menjadi kegiatan wisata yang mendidik. Tidak hanya objek wisata alamnya saja yang memukau, tapi juga memberikan edukasi tentang budidaya pertanian secara organik dan bagaimana kita tetap melestarikan alam kita.

Hari sudah menjelang siang, tanpa terasa wisata alam padi organiknya sudah hampir selesai. Anak-anak saya pun sudah mulai merengek kelaparan. Ternyata Pak Jatika dibantu oleh para pegawainya sudah menyiapkan menu makan siang di Joglo. Saya dan keluarga pun makan siang bersama Pak Jatika, Pak Rachman dan seorang pemandu wisata. Nasi, sayur dan buah-buahan sebagai menu makanan siang kami waktu itu, semuanya merupakan hasil budidaya pertanian di NOSC. Makan siang itu sangat lahap saya santap. Benar-benar makan siang yang sangat istimewa.


Sebelum pulang saya diberikan sebuah buku. Saya sendiri sempat memesan satu karung beras padi organiknya Pak Jatika seberat 10 kg seharga Rp. 18.000,- per kilogram. Saya sangat bersyukur sekali dengan pengalaman wisata alam ini. Juga yang sangat menguntungkan saya, karena saya kenal baik dengan tetangga saya, Pak Rachman, sehingga wisata alam di NOSC tidak dipungut biaya. Karena ternyata Pak Rachman dengan Pak Jatika adalah sahabat. Keduanya merupakan mantan dari perusahaan yang sama. Saya hanya memberikan sejumlah uang kepada Titin atas jasanya panduan dan trainignnya. 

Pak Jatika memberitahu bahwa untuk melakukan wisata alam di NOSC ada dua macam paket. Paket full, yaitu dilakukan selama tiga hari dan pastinya akan mendapatkan pelatihan secara lengkap. Biayanya hanya Rp. 3.000.000,- termasuk penginapan dan makan selama tiga hari. Ada juga paket One Day One Night, yaitu hanya Rp. 350.000,- dengan menginap satu malam dan termasuk makan. Namun tidak selengkap paket full pelatihannya, hanya sebatas pengenalan seputar tanam padi organik dan sebagainya.

Setelah melaksanakan sholat dzuhur, akhirnya kami pun pulang kembali ke rumah. Begitu lelah, tapi liburan wisata alam padi organik tadi sangat mengesankan. Di rumah kami pun mencoba beras organik hasil budidaya NOSC. Ketika dimasak, bau harum masakan beras organik tersebut merebak ke ruang dapur dan ruang tengah. Tidak seperti beras yang biasa dimasak oleh istri saya. Setelah menjadi nasi terlihat menggiurkan. Sangat pulen terasa di lidah. Sungguh wisata alam padi organik NOSC yang berlokasi di Kampung Parigi Desa Cipetir Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi, menjadi pengalaman yang luar biasa dan menjadi kenangan yang takkan pernah terlupakan.

The End. A very happy ending story.

Nilai-Nilai Luhur Budaya Dalam Pelestarian dan Keindahan Budidaya Pertanian Organik #2

padi organik percontohan [dokpri diberi pemilik NOSC]

Hari Sabtu, tanggal 16 Januari 2016 adalah hari pekan yang sudah disiapkan untuk berlibur di wisata alam. Pada malam harinya, Jum’at malam tanggal 15 Januari 2016 saya sempat mampir ke rumah Pak Rachman. Rumahnya ada di Blok E, tidak jauh dari rumah saya, di Blok G. Kita membahas keberangkatan ke tempat wisata alam esok hari. Kemudian disepakati Pukul 07.30 WIB esok pagi hari nanti kita akan berangkat menuju wisata alam padi organik menggunakan mobil saya. Istri dan kedua anak saya sudah mengetahui jauh hari sebelumnya tentang wisata alam yang satu ini. Apalagi Dafa, putra pertama saya, dia selalu menanyakan kapan akan berangkat ke tempat wisata yang ada padinya itu. Ya betul, atas informasi dari Pak Rachman saya bisa mengetahui ada sebuah objek wisata di daerah Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, yaitu wisata alam padi organik.

Tibalah pada harinya berwisata, Sabtu, 16 Januari 2016. Saya dan istri terlebih dahulu sembahyang sholat subuh, sekitar pukul 04.30 WIB. Satu jam kemudian Dafa dan Azka, kedua putra saya terbangun dari tidur. Kemudian kami mandi dan bersiap-siap. Sebelum berangkat terlebih dahulu kita sarapan. Kita berangkat tidak membawa bekal, sebab menurut informasi dari Pak Rachman bahwa di tempat wisata yang akan kita kunjungi nanti bakal ada makan siang.

Tepat pukul 07.15 WIB, saya, istri dan kedua putra saya sudah siap berangkat. Kami naik mobil, lalu menghampiri Pak Rachman terlebih dahulu. Pada saat saya hampiri rumahnya, ternyata pintu rumahnya dikunci. Ternyata dia masih tidur. Saya tahu itu, sebab ketika saya telepon bunyi suara panggilan ponsel miliknya terdengar dari luar. Saya mengucapkan salam sembari mengetuk pintu rumahnya dan memannggil namanya, tidak juga menyahut. Kemudian pada panggilan keempat barulah dia merespon dan meminta maaf atas ketidakdispilinan terhadap janji keberangkatan yang telah kita sepakati karena tidur terlampau larut malam, sehingga tidurnya pulas sekali.

Sekitar pukul 08.00 WIB barulah kami berangkat menuju arah Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi, tempat lokasi wisata alam itu berada. Saya minta Pak Rachman untuk duduk di samping saya, sedangkan istri dan kedua anak saya duduk dikursi tengah mobil, sebab dialah sebagai penunjuk jalannya. 

Perjalanan ke sana searah ketika kita bepergian dari Sukabumi ke Jakarta. Nah, nanti kita akan melalui dua kecamatan yang terkenal macetnya karena terdapat pasar tergolong ramai yang mengapit jalan utama di dua daerah tersebut. Bagi warga Sukabumi atau para pengendara yang sering melewati jalan utama di Sukabumi tentu sudah hapal betul dengan kondisi jalan yang sebenarnya di tempat tersebut. Untuk menghindari macet, ada dua jalan alternatif yang berfungsi menghindari jalan utama yang ada pasarnya.

Kedua pasar tersebut adalah pasar Cibadak dan pasar Cicurug. Jalan alternatif yang saya lalui adalah jalan untuk menghindari Pasar Cibadak. Sedangkan dari arah Jakarta yang ingin berwisata di Wisata Alam Padi Organik ini terlebih dahulu harus mengambil jalan alternatif sebelum Pasar Cicurug kemudian barulah menjumpai jalan kecamatan Cibadak. Nah, sebelum masuk pasar Cibadak ada sumbu jalan alternatif tidak melalui pasarnya. Pada jalan alternatif Cibadak inilah nanti kita akan ketemu daerah Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi yang merupakan alamat tempat wisata alam padi organik.

Adapun dari Jakarta menuju ke tempat objek wisata tersebut dengan perjalanan normal dan jarak kurang lebih 90 km akan menempuh perjalanan sekitar tiga jam jika tidak macet. Tapi bila macet bisa sampai lima jam, bisa lebih atau kurang. Setelah saya sudah masuk melalui jalan alternatif Cibadak, saya ambil jalan ke arah Nagrak setelah menjumpai tanda petunjuk jalan yang tampak terlihat besar di atas berwarna hijau, seperti umumnya penunjuk jalan. Kurang lebih dua kilometer dari arah petunjuk jalan kita akan masuk ke Kampung Parigi. Di tempat terpencil tersebutlah ada sebuah obejk wisata berdiri sebagai wisata alam yang belum pernah saya jumpai.

Kami tiba di objek wisata itu sekitar pukul 08.45 WIB. Memang sesuai dengan perkiraan Pak Rachman, bahwa perjalanan dari rumah ke tempat wisata kurang lebih menmpuh waktu 40 menit. Lalu saya parkir di halaman depan yang kosong. Area parkir memang tidak begitu besar seluas lapangan bola. Mungkin hanya cukup untuk 8 mobil jenis Toyota Avanza. 

Memang wisata alam ini tergolong tempat wisata yang tidak begitu besar kapasitasnya. Luas lahan objek wisata alam padi organik ini hanya lima hektar.  Pendiri sekaligus pemiliknya bernama Pak Haji Ahmad Jatika. Didirikan pada tahun 2007, wisata alam padi organik ini memiliki tiga kegiatan utama. Pertama adalah Pelatihan Pertanian Organik. Kedua, Pendampingan dan yang ketiga adalah Konsultasi Agribisnis. Cara bercocok tanam padinya yang alami dan bersifat organik yaitu dengan budi daya tani sistem SRI. Sehingga kita bisa tahu langsung bagaimana padi organik itu dibudidayakan. Kita juga akan diajarkan kenapa harus memilih pertanian organik, pengenalan terhadap struktur dan sistem ekologi tanah secara organik, praktek tanam padi organik hingga ke cara pembuatan pupuk organik cair (MOL) dan pembuatan pupuk padat organik (kompos).

Menurut Dr. Ir. Mubniar Purwasasmita, yang juga dipercaya sebagai Ketua Umum Dewan Pakar Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda, dalam bukunya berjudul “Padi SRI Organik Indonesia” menjelaskan bahwa System of Rice Intensification yang disingkat SRI ini merupakan suatu metode budi daya tani padi yang intensif ruang dan efesien bahan berbasis pengelolaan interasksi tanaman dengan bioreaktornya yang mencakup mekanisme siklus ruang yang dibangun oleh bahan organik kompos dan siklus kehidupan yang dibangun oleh semaian mikroorganisme lokal (MOL). Buku tersebut saya dapatkan dari Titin, salah seorang pemandu training objek wisatanya.
 NOSC Tampak Depan [dokpri diberi pemilik NOSC]

Objek wisata alam padi organik yang ada di daerah Nagrak Kabupaten Sukabumi itu oleh pendirinya yang akrab disapa Pak Jatika diberi nama NOSC. Awalnya singkatan NOSC adalah kependekan dari Nagrak Organik SRI Centre. Sebab lokasinya berada di Kecamatan Nagrak. Tapi seiring berjalannya waktu, banyak dari para kelompok tani di berbagai daerah, para pengusaha, instansi dari dalam dan luar negeri, akademisi bahkan beberapa selebriti yang sudah datang untuk mengikuti kegiatan pelatihan pertanian di NOSC. Sehingga arti dari singkatan NOSC dirubah menjadi Nusantara Organik SRI Centre.

Berikut ini adalah informasi beberapa peserta yang pernah mengikuti kegiatan pelatihan pertanian organik NOSC yang saya dapatkan dari hasil perbincangan Bapak Haji Ahmad Jatika di Pendopo favoritnya;
  • Petani-petani (dari beberapa daerah di Indonesia)
  • Petugas-petugas dari Dinas (Pertanian, Kehutanan, PU, dll)
  • Wiraswasta dari dalam maupun luar negeri
  • Komunitas-komunitas yang berhubungan dengan pertanian Organik 
  • Selebritis : Iwan Fals beserta IFM, Andy Arsyil Rahman, Mark Sungkar, Dessy Ratnasari.
  • Akademisi dari dalam dan luar negeri (IPB, UGM, Udayana, Andalas, Universitas Negeri Gorontalo dll, The Tokyo University, Universiti Kebangsaan Malaysia, Universiti Utara Malaysia)
  • CSR & Instansi dari Luar Negeri (Kementerian Pertanian Vietnam, Solomond Islands, FTC Malaysia, Timor Leste, Haiti, BERNAS Berhad Malaysia, Koperasi Belia Islam Malaysia, Caritas Cezch, Caritas Australia, GIZ)
  • CSR dan Instansi dalam negeri (Garuda Indonesia, PT. Philip Moris Indonesia, Marathon Indonesia Petroleum Industry Ltd., Indofood Div. Bogasari, PT. SOHO) 
Bersambung dimari.


Nilai-Nilai Luhur Budaya Dalam Pelestarian dan Keindahan Budidaya Pertanian Organik #1


Berlibur bersama keluarga merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan (having fun). Apalagi berlibur ke tempat objek-objek wisata. Bisa piknik dan berkumpul bersama seluruh anggota keluarga. Momen inilah yang paling ditunggu-tunggu oleh istri dan kedua anak saya. Setiap akhir pekan, saya tidak menyia-nyiakan waktu tersebut, sebagai obat penghilang rasa penat setelah lima hari disibukkan dengan pekerjaan. Hari Sabtu dan Minggu, kadang saya gunakan untuk berlibur ke luar kota untuk bersilaturahmi ke orang tua di kota Cirebon atau ke kota-kota yang banyak objek wisatanya, seperti Bogor, Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Magelang. Tentu saja ini tidak dilakukan tiap akhir pekan loh!, hanya kalau dana liburannya sudah siap sedia. Namun seringnya, saya habiskan waktu akhir pekan bersama keluarga di rumah. Paling banter, saya mengajak mereka pergi ke Mall sekadar untuk windows shopping atau bermain di wahana permainan anak-anak.

Kebetulan, saya bersama keluarga tinggal di Sukabumi sudah lebih dari empat tahun. Saya sengaja pindah dari Cirebon ke Sukabumi, karena saya ditugaskan bekerja di Kantor Imigrasi Kelas II Sukabumi setelah saya diterima sebagai pegawai negeri sipil sejak bulan Maret 2011. Meskipun cukup lama tinggal di Sukabumi, tetapi tidak semua tempat objek wisata di daerah tersebut saya ketahui atau saya kunjungi. Paling, hanya objek wisata yang diketahui umum oleh masyarakat Sukabumi, seperti Pemandian Mata Air Panas di Cikundul, Waterboom Azzahra di Salabintana, Pantai Pelabuhan Ratu dan Danau Situ Gunung dengan beberapa Air Terjun atau “Curug” di Cisaat. Kebetulan, saya bersama keluarga tinggal di Sukabumi sudah lebih dari empat tahun. Saya sengaja pindah dari Cirebon ke Sukabumi, karena saya ditugaskan bekerja di Kantor Imigrasi Kelas II Sukabumi setelah saya diterima sebagai pegawai negeri sipil sejak bulan Maret 2011. Meskipun cukup lama tinggal di Sukabumi, tetapi tidak semua tempat objek wisata di daerah tersebut saya ketahui atau saya kunjungi. Paling, hanya objek wisata yang diketahui umum oleh masyarakat Sukabumi, seperti Pemandian Mata Air Panas di Cikundul, Waterboom Azzahra di Salabintana, Pantai Pelabuhan Ratu dan Danau Situ Gunung dengan beberapa Air Terjun atau “Curug” di Cisaat. 

Suatu ketika, saya pernah berbincang dengan tetangga saya yang belum lama ini saya kenal. Panggilannya adalah Pak Rachman. Ternyata dia adalah seorang jurnalis di suatu majalah. Dia juga punya keinginan untuk mendirikan majalahnya sendiri yang akan mengupas tentang kota kelahiranya, yaitu Sukabumi. Saya ingat saat obrolan waktu itu, dia bercerita bahwa dia banyak meliput daerah-daerah di Sukabumi yang ternyata banyak tempat yang telah diliput di antaranya merupakan objek wisata yang tidak kalah menariknya seperti objek wisata yang ada di luar Sukabumi. Pak Rachman yang punya impian membangun daerahnya sendiri dengan cita-cita mendirikan sebuah Majalah Mediasi (Majalah Sukabumi) itu, ingin mengangkat sisi lain dari Sukabumi. Menurutnya, selama ini, secara umum masyarakat Indonesia, khususnya daerah sekitarnya seperti Jakarta, Banten dan Jawa Barat, Sukabumi hanya dikenal sebagai daerah yang macet. Baik dari poros jalan masuk bagian barat sampai perbatasan Bogor, maupun poros jalan bagian timur, yaitu sampai dengan perbatasan Cianjur. Jadi, jalan masuk arah Sukabumi dari dua sisi sudah ada masalah dengan kemacetan. Di samping itu, banyak pemberitaan di media massa ataupun cetak bahwa Sukabumi juga dikenal dengan prostitusinya. Tidak jarang anak-anak baru gede (anak usia ABG) terjaring dalam razia polisi terhadap maraknya prostitusi. Oleh sebab itu, majalah yang didirikan oleh Pak Rachman nanti, ditujukan untuk mengangkat segi dan potensi positif yang dimiliki Sukabumi. Salah satunya adalah potensi objek wisata Sukabumi yang belum terkenal. Semoga saja, impian baik tetangga saya ini bisa terwujud.

Ada yang menjadi daya tarik saya atas obrolan dengan Pak Rachman beberapa waktu yang lalu. Saya seolah-olah disadarkan bahwa kepedulian masyarakat untuk membangun daerahnya bukan hanya tugas Pemerintah Daerah saja. Akan tetapi, dukungan dan peran serta dari masyarakat juga menjadi salah satu faktor penting keberhasilan kemajuan pembangunan suatu daerah. Termasuk di bidang pariwisata. Kesadaran lain juga muncul ketika saya berpikir bahwa selama ini saya hanya mengagumi objek-objek wisata di luar daerah tempat saya berdomisili sekarang. Meskipun Sukabumi bukan tempat kelahiran saya, kendati demikian setelah empat tahun lebih saya tinggal di sini, tidak menampik bila saya merasa sudah menjadi bagian dari daerah ini. Maka, sudah sepantasnya saya mengulik daerah yang konon paling luas se-Indonesia ini secara geografis. Terutama objek-objek wisatanya yang belum terkenal dan belum saya sentuh sekalipun. Bisa malu kan!, ketika orang-orang dari luar daerah Sukabumi saja tahu lebih dalam tentang objek-objek wisata tersebut, sedangkan saya sendiri hanya tahu sebagian.

Nah!, ada sebuah objek wisata di Sukabumi, yang diceritakan oleh Pak Rachman, bakal sangat menarik untuk saya kunjungi. Pasalnya, objek wisata ini lain dari yang lain. Lazimnya, saya pergi ke tempat objek wisata sekadar berlibur dan menghibur diri, istri dan anak-anak. Kesan yang didapat pun hanya cerita menyenangkan dengan adanya liburan dan hiburan di tempat objek wisata tersebut, hanya itu. Ya benar!, perbedaan objek wisata yang masuk dalam kategori wisata alam ini begitu mencolok. Sudah bisa saya bayangkan keindahan dan manfaat lebih yang tidak bisa didapat di tempat objek wisata lain. Salah satu manfaat dari wisata alam ini adalah karena bentuk aktifitasnya bersifat mendidik. Di samping keindahan alam yang dapat menghibur nuansa jiwa, juga ada unsur edukasinya. Betul kan! apa yang saya katakan, wisata alam ini lain daripada yang lain. Rugi sekali bila saya melewatkan dan menyia-nyiakan kesempatan langka itu. Apalagi alamat objek wisata alam tersebut berada dalam satu wilayah, yaitu di Sukabumi dan lagipula tidak begitu jauh, sehingga tidak akan memakan waktu perjalanan yang lama. I am so excited!, maka, segera saja langsung saya susun rencana kepergian wisata ini pada akhir pekan depan.

Bersambung di sini..

Sumber Gambar

Jumat, 19 Februari 2016

Apa Itu LGBT dan Bagaimana Menyikapinya


LGBT -- Lesbian Gay Bisexual dan Transgender adalah isu yang paling mainstream akhir-akhir ini. Akibat aksi golongan LGBT yang mulai muncul di ruang publik dan berkampanye tentang keberadaan mereka yang ingin diakui telah membuat banyak masyarakat dari berbagai kalangan di Indonesia terkejut. Ada yang pro dan ada yang kontra. Namun secara mayoritas menolak kaum LGBT untuk diakui apalagi tumbuh subur di Indonesia.

Isu LGBT ini termasuk sensitif bagi umumnya masyarakat Indonesia. Pasalnya, kalangan minoritas yang memiliki kebiasaan yang kontras berbeda dengan umumnya dalam hal berhubungan intim, tidak sejalan dengan budaya bangsa dan ideologi bangsa Indonesia. Menyukai sesama jenis adalah tabiat dari golongan LGBT. LGBT adalah kependekan dari Lesbian, Gay, Bisexual dan Transgender. Lesbian diistilahkan bagi kalangan perempuan yang menyukai sesama perempuan layaknya sepasang kekasih. Gay adalah sebutan bagi para lekaki yang saling suka seperti pasangan kekasih. Sedangkan orang-orang, baik laki-laki atau perempuan yang senang berhubungan seks dengan lawan jenis atau sesama jenis dijuluki Bisexual. Adapun Transgender adalah orang berperilaku terbalik dengan jenis kelaminnya. Misal, kalau dia laki-laki maka tingkah dan perilakunya seperti perempuan. Begitu pun sebaliknya yang perempuan dari tingkah laku dan cara berpakaiannya persis laki-laki.

Apa yang salah dengan eksistensi kaum LGBT ini sehingga menimbulkan kegaduhan di republik Indonesia. Berbeda dengan negara-negara lain seperti, Brazil, Belgia, Perancis, Belanda dan beberapa negara lainnya, kurang lebih ada 21 negara yang telah melegalkan kalangan yang memiliki lambang bendera pelangi tersebut. Belum lama ini, negara adikuasa, United Stated of America yang sebelumnya bersikap konservatif terhadap eksistensi kaum homoseksual dan sebangsanya dengan terbuka menerima dan telah mengakui keberadaan kaum LGBT baik secara de facto maupun de yure pada pertengahan tahun 2015. Tapi tidak bagi negara Indonesia. Perilaku LGBT jelas tidak mencerminkan budaya Indonesia, justru muncul dari budaya barat yang menganut dan memuja kebebasan. Di samping itu, LGBT telah melewati batas-batas norma yang selama ini menjadi dasar ideologi bangsa Indonesia, yakni ideologi Pancasila. Memang negara Indonesia memberlakukan hukum positif, namun nilai-nilai hukumnya tidak menyeleweng jauh pada dasar-dasar hukum agama. Hal tersebut dapat diketahui dari makna yang terkandung dalam Pancasila sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa.

Apa yang dikampanyekan oleh kelompok LGBT adalah menuntut persamaan hak atas dasar Hak Asasi Manusia untuk diakui di mata hukum Indonesia. Tuntutan prioritasnya adalah diperbolehkan menikah dan dapat dicatatkan secara resmi di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Mungkin bukan hal yang utama mereka memperjuangkan hak asasinya agar diterima umumnya masyarakat Indonesia. Sebab mereka pun tahu bahwa itu adalah hal yang sangat sukar bahkan mustahil. Padahal hukum dan peraturan di Indonesia tentang pernikahan secara jelas menentang tuntutan prioritas mereka tersebut.

Pernikahan sesama jenis tidak diatur dalam Undang-Undang pernikahan. Bisa kita cermati pada klausa Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Pernikahan. Pasal tersebut menyebutkan, “Perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”. Pernikahan yang bisa diterima hanya pasangan lawan jenis. Indonesia sejak dulu kala sampai merdeka dan saat ini tidak pernah mengenal pernikahan sesama jenis kelamin.

Itulah beberapa alasan mengapa khalayak ramai masyarakat Indonesia menolak secara nyata atas aksi, kemunculan dan kampanye golongan LGBT. Namun dari sekian banyak alasan rasional penentangan LGBT yang paling menentang adalah faktor agama. Dalam ajaran agama Islam, kelompok ini telah mengingatkan kembali sejarah kelam pada masa zaman Nabi Luth. Sebagian kaum Nabi Luth yang mendustakan nabinya telah melakukan perbuatan yang dinistakan lagi dihinakan, yakni homoseksual. Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa telah melarang perbuatan nista dan hina tersebut.

Bagaimana sikap yang baik dan bijak dalam menghadapi kelompok LGBT. Ada yang bilang bahwa orang yang punya hasrat sesama jenis memiliki kelainan dalam orientasi seks. Hal itu bisa terjadi pada siapa saja dan tidak memandang usia. Ketika seseorang sudah masuk di dalam hasrat tersebut kemudian dia membiarkannya akan menjadikan dirinya termasuk dalam kalangan penyuka sesama jenis. Namun hasrat yang berbeda tersebut bila segera ditangani dan dikontrol memungkinkan seorang gay atau lesbi bisa kembali pada kehidupan normal.

Di Indonesia tidak ada ruang bagi mereka untuk bisa berinteraksi dengan leluasa. Maka, itu yang menjadi satu pertimbangan baik bagi mereka untuk sembuh. Di sisi lain, cara perubahan seorang LGBT untuk kembali hidup sepatutnya sangat dipengaruhi dari faktor kepercayaan dan keyakinan terhadap agamanya. Bila semakin kuat pondasi agamanya, maka semakin besar pula kemungkinan untuk berhasil. Atas dasar itulah sebaiknya terhadap kalangan LGBT tidak memandang sebelah mata, bersikap keras apalagi sampai mengucilkan. Ada baik dan bijaknya kita membantu dan memberi ruang kepada mereka, teman-teman penyuka sesama jenis yang berusaha meninggalkan dunia LGBT demi terciptanya keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sumber Gambar

Selasa, 16 Februari 2016

Apa itu Blogwalking, Jalan-jalan atau apa?


Saya adalah seorang penulis amatir yang masih belajar menulis. Dalam dunia blogger juga terbilang masih junior, meski saya sudah pernah membuat blog yang menampung tulisan-tulisan saya pada tahun 2012 yang lalu, tahun di mana saya baru belajar menulis untuk kali pertama. Pasang-surut semangat menulis saya terus mewarnai perjalanan hidup saya dalam menggeluti hobi nyentrik yang satu ini (nulis). Kini saya telah membuat sebuah blog lagi yang baru. Belum banyak tulisannya, tapi berusaha semaksimal mungkin apa yang saya tulis dapat memberikan manfaat bagi para pembacanya. Karena saya yakin bahwa akan selalu ada kebaikan dalam tulisan tulus yang diniati ingin berbagi, jauh dari plagiasi dan yang paling penting bukan tulisan hoax.

Browsing sudah menjadi kegiatan utama bagi saya sekarang. Diawali dengan apa yang ingin saya baca dengan mencarinya di mesin pencari yang sangat fenomenal, si Mr. Google, artikel apapun yang terkait bisa saya dapatkan di Google. Kebetulan saya mampir pada sebuah blog yang membahas tentang menulis di blog, dengan judul “Perlukah menulis tiap hari di blog”. Kemudian dari bahasan artikel tersebut saya mendapati sebuah istilah Blogwalking.

Penasaran dengan artinya, saya pun akhirnya kembali googling. Cling...sekejap hasil googling, muncullah banyak artikel dari berbagai situs atau blog hanya dalam hitungan persekian detik. Saya klik situs pada urutan yang paling atas, karena kelihatannya menarik untuk dibaca dan yang pasti karena malas untuk nye-croll ke bawah.

Kurang lebih seperti ini istilah Blogwalking yang dapat saya simpulkan. Blogwalking berasal dari istilah bahasa inggris. Blog artinya sebuah halaman website atau sebuah blog, sedangkan walking berarti jalan-jalan. Jadi istilah blogwalking berarti kita jalan-jalan dari blog ke blog untuk membaca konten di dalamnya dan tidak lupa untuk meninggalkan jejak berupa respon pada kolom komentar yang telah disediakan. Terutama bagi sesama blogger (pemilik blog), blogwalking adalah satu kegiatan penting untuk menjalin pertemanan dan menciptakan tali silaturahmi sesama blogger.
Ketika seorang blogger tidak sempat menulis atau belum ada mood untuk nulis, blogwalking bisa menjadi alternatif. Membaca blog orang lain, selain dapat menambah wawasan dan pengetahuan blogger itu sendiri juga bisa memantik ide tulisan. Di sisi lain, bisa meningkat rating blog yang dibaca atau blog kita sendiri kala kita meninggalkan jejak alamat blog kita pada saat komentar.
Jadi, blogwalking adalah kegiatan yang tidak bisa lepas bagi seorang blogger. Sobat blogger bisa menolong blogger lain, sobat sendiri pun diungtungkan. Hal ini mengingatkan saya pada suatu ilmu biologi yang pernah saya pelajari pada zaman dahulu, bukan zaman penjajahan Sob, belum lahir kale sayanya, tapi zaman SMA, yaitu ilmu Simbiosis Mutualisme. Yaitu ilmu yang mengajarkan saling menguntungkan satu sama lain.

Sudah sob itu saja tentang Blogwalking. Sedikit saya tambahin curhat tentang diri saya, gapapa kan? Jangan illfeel ya, hehe. Semoga bermanfaat.

Sumber Gambar

Minggu, 14 Februari 2016

Mencekam! Macan Tutul Menyerang Manusia di Salah Satu Sekolah Internasional, Banglore India





Banglore, India – Ini bukan rangkaian adegan dalam sirkus atau syuting sebuah film, namun kejadian naas asli tanpa rekayasa. Peristiwa ini sangat menakutkan dan membuat panik orang-orang yang berada di sekitar lokasi kejadian. Yaitu seekor macan tutul secara tiba-tiba masuk ke sebuah Sekolah di Kota Banglore, Negara Bagian Karntaka, India pada hari Minggu tanggal 07 Februari 2016 yang lalu.

Serangan mendadak seekor macan tutul muda yang berusia sekitar 6 tahun tersebut muncul dari dari hutan yang tidak jauh dari Sekolah Internasional Vibgyor, India. Semua orang yang ada di dalam sekolah berteriak dan lari tunggang langgang. Macan tersebut begitu liar, garang, sangat cepat mengejar dan menyerang orang-orang yang ada di sekitar sekolah. Menurut laporan CNN, ada tiga orang telah terluka akibat gigitan dan cakarannya. Tapi tidak ada korban yang sampai meninggal dunia. Korban luka-luka langsung dilarikan ke Rumah Sakit terdekat.

Menurut informasi yang dikutip dari beritasatu.com peristiwa mencekam tersebut bermula ketika Sekuriti melihat pertama kali pada pukul 04.15 pagi. Lalu tertangkap kamera pengintai dua jam kemudian, tapi tak lama menghilang hingga siang hari. Para petugas yang menyaksikan seekor Leopard itu terus bersiaga dan hampir meninggalkan tempat penjagaan karena macan tutul tersebut tidak muncul kembali. Lalu pada pukul 15.30 macan tersebut terlihat kembali keluar dari semak-semak menuju sekolah. Dalam sekolah macan tersebut sengaja diarahkan dan dijebak untuk masuk ke dalam kamar mandi, dan ternyata berhasil. Tapi sungguh mengejutkan macan tersebut dapat keluar dari jebakan. Ia keluar dari lubang ventilasi, dan berlari menuju kolam renang sekolah di mana peristiwa berbahaya itu terjadi. Leopard tersebut menyerang dan menerjang orang-orang yang berada di dekatnya. Para petugas baru dapat menembakan obat bius pada pukul 18.30. Berhasil efektif dilumpuhkan pukul 20.15 malam hari.

Populasi hewan jenis macan meningkat di India. Menurut Kementerian India untuk Lingkungan Hidup yang dikutip dari Mongabay.co.id pada tahun 2010 terdapat 1.706 individu. Populasinya meningkat sebesar 30% pada tahun 2015, yaitu bertambah sekitar 500 individu. Jadi kurang lebih ada 2.226 hewan jenis harimau yang hidup di negara India. Mungkin ini menjadi salah satu penyebab kejadian macan tutul yang muncul tiba-tiba dan masuk ke lingkungan sekolah yang letaknya tidak jauh dari hutan.

Penulis: Pekik Aulia Rochman/PAR, Sumber: Youtube

Cara Pembelian Tiket Pesawat Atau Kereta Api Melalui ATM BCA, Mudah Kok!



Sobat yang melek tekhnologi internet tidak akan lagi menggunakan jasa tour and travel untuk membeli tiket perjalanan. Beberapa di antaranya adalah pembelian tiket pesawat dan tiket kereta. Harga standar tanpa ada tambahaan biaya komisi dan cepat proses pembeliannya menjadi alasan utama kebanyakan orang membeli tiket-tiket tersebut dengan cara online. Selama Sobat terhubung dengan koneksi internet, maka proses pembelian pun hampir sama seperti yang dilakukan oleh jasa-jasa penjualan tiket.

Oke Sob, kali ini saya akan membagikan cara pembayaran tiket melalui ATM. Saya ambil contoh satu di antara Bank yang bekerja sama dengan beberapa perusahaan transportasi. Salah satu Bank yang banyak digunakan untuk transaksi adalah biasanya Bank BCA. Berikut di bawah ini adalah cara bagaimana membayar tiket yang telah Sobat beli secara online melalui situs-situs resminya:
  1. Silahkan Sobat masukan Kartu Debit BCA ke dalam mesin ATM yang aktif
  2. Sobat pilih menu Pembayaran
  3. Kemudian Sobat Pilih ke menu Lain-lain
  4. Lalu sobat akan menemukan menu layar untuk memasukan kode perusahaan. Silahkan sobat baca bagian paling bawah untuk kode-kode perusahaan. Sebagai contoh, kode perusahaan PT. Kereta Api Indonesia (KAI) adalah 711711. Masukan kode tersebut, kemudian pencet tombol Lanjutkan
  5. Lalu akan tampil layar untuk memasukan kode pemesanan. Kalau tiket kereta jumlahnya 13 digit angka. Pencet kode pemesanan tersebut, lalu akan tampil riwayat pemesanan dengan isi nama pembeli, jumlah uang yang dibayarkan dan destinasi perjalanan. Jika benar maka tekan YA. Jika salah atau tidak sesuai dengan pemesanan maka tekan TIDAK. Lalu koreksi kembali kode pemesanannya
  6. Saldo akan otomatis terpotong. Kemudian akan muncul struk pembayaran
  7. Biasanya akan ada notifilkasi ke email Sobat dengan attachment bukti pembayaran.
Berikut di bawah ini adalah kode-kode perusahaan jasa transportasi yang bisa digunakan pada saat membayar melalui ATM:
  1. Kereta Api Indonesia 711711
  2. Garuda Airlines 710510
  3. Lion Air 710110
  4. Citilink 711811
  5. Sriwijaya Airlines 710011
Diupayakan pembayaran dilakukan sebelum masa berlaku pemesanan selama 3 jam berkahir. Jadi kalau Sobat pesan tiket pukul 07.00 Wib pagi, maka sebelum pukul 10.00 Wib harus seger dibayarkan melaui ATM. Jika tidak proses pemesanan akan hangus, sudah tidak berlaku lagi dan Sobat kudu melakukan pemesanan yang baru lagi. Semoga bermanfaat Sob!

Rabu, 03 Februari 2016

Hoax, Sobat Netter Cerdas Senantiasa Klarifikasi



Kamu yakin itu berita asli, atau hoax?. Pertanyaan itu sudah populer di kalangan para netizen (pengguna internet) Indonesia. Kalimat tersebut muncul ketika seseorang meragukan suatu pemberitaan atau sebuah kabar yang ia peroleh. Kemajuan zaman dalam bidang tekhnologi dan informasi telah membawa dampak penyebaran berita yang begitu cepat dan masif. Baik atau benarnya itu soal belakangan. Yang penting bagaimana informasi itu cepat sampai kepada para pembaca. Hal ini memang menjadi suatu trik jitu bagi para pencari keuntungan di dunia maya dengan cara memanfaatkan “klik” para peselancar dunia maya.

Pengertian Hoax

Dalam wikipedia istilah kata “hoax” (baca benar: hōks) berasal dari kata hocus pocus dan asli kata tersebut berasal dari bahasa latin “hoc est corpus” yang berarti “ini adalah tubuh”. Kata-kata ini biasa digunakan oleh para penyihir untuk mengklaim sesuatu menjadi benar, padahal dusta. Kata hoax booming pertama kali digunakan oleh “netter” di Amerika. Istilah kata tersebut diadaptasi dari sebuah tayangan film berjudul The Hoax yang dirilis pada tahun 2007 [Tribbunews]. Sedangkan dalam kamus bahasa Inggris – bahasa Indonesia kata hoax memiliki arti olok-olok(an), cerita bohong atau memperdayakan. Kalau istilah jawanya “guyon” dan arti yang lebih ringan lagi gurauan atau candaan.

Maksud dan Tujuan Berita Hoax

Tujuan berita hoax ini dibuat adalah satu di antaranya yang sudah saya jelaskan di paragraf awal, yakni untuk meraup keuntungan para peselancar dunia maya. Karena berita dan informasi di alam maya ini lebih cepat tersebar dan umumnya manusia memiliki rasa keingintahuan yang tinggi. Di sisi lain pemberitaan sekarang sengaja dibuat dengan judul yang bombastis sehingga menjadi berita yang unik, paling menarik, bikin penasaran. Jika sobat netter yang cerdas tidak mudah begitu saja mempercayai apalagi menyebarkannya. Sebaliknya, jika sobat tidak ingin menjadi netter yang cerdas, bakal menjadi korban bulan-bulanan berita dan informasi hoax. Di samping itu, maksud dari hoax bisa juga sekadar bercanda “just joking”, iseng (kurang kerjaan) bahkan sengaja dibuat untuk menggiring opini publik. Sehingga tidak jarang metode hoax ini dijadikan alat propaganda bagi suatu golongan tertentu.

Bagaimana Mensikapinya

Sejauh hoax hanya digunakan untuk iseng atau candaan semata, terus yang diajak bercanda pun tahu atas penjelasan si pembuat hoax, maka itu masih tahap wajar. Namun jika hoax ini digunakan dengan sengaja untuk mencari simpatisan, fans ataupun mengejar rating atau klik agar meraup untung banyak, maka hal tersebut tidak dibenarkan. Berarti sudah menghalalkan segala cara. Termasuk melakukan sebuah kebohongan. Netizen yang cerdas tidak mudah percaya pada suatu kabar atau berita, apalagi sampai ikut menyebarkannya. Klarifikasi dengan menggunakan akal, pikiran dan hati sanubari adalah sikap yang pantas diteladani.

Semoga bermanfaat.
Sukabumi, 03/02/2016